KALTARAUPDATE.COM – Segmen ketiga Debat Kedua Penajaman Visi Misi dan Program Khairul-Ibnu Saud (Kharisma) menjawab sub tema berkaitan lingkungan hidup dan mitigasi bencana tadi malam berlangsung di Tarakan Plaza Hotel, Rabu (20/11/2024).
Segmen ketiga berlangsung dua putaran. Dimana moderator membacakan pertanyaan berkaitan mitigasi bencana dan lingkungan hidup. Dimana data BPS menunjukkan anggaran pemkot sektor lingkungan dan mitigasi bencana masih terbilang rendah. Transaparansi anggaram jadi tantangan. Dalam hal ini bagaimana komitmen paslon memastikan prioritas program lingkungan hidup dan mitigasi bencana dilaksanakan secara transparan dan akuntabel?
Calon Wali Kota Tarakan, dr Khairul menjawab pengawasan penggunaan anggaran berlapis ada melekat dari atasan kepada bawahannya, pengawasan eksternal dan BPK serta melalui Inspektorat. Persoalan proporsi anggaran lingkungan hidup dan mitigasi bencana disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Dalam rangka pembangunan keberlanjutan, anggaran lingkungan hidup diperbanyak.
“Kemudian mitigasi bencana, ancaman kebakaran dan longsor jadi atensi. Perlu disiapkan masyarakat menghadalpi, penyiapan infrastruktur dan upaya melakukan evakuasi dan lainnya,” paparnya.
Calon Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud juga menyampaikan bahwa anggaran disiapkan harus transparan dan terbuka bersama DPRD dibahas bersama. “Masyarakat boleh terlibat memberikan masukan. Sejauh ini belum terjadi dan kita mencoba melibatkan masyarakat. Lalu mitigasi pemerintah dilibatkan kawan-kawan TNI Polri agar sama-sama mencoba atasi masalah yang muncul,” jelasnya.
Putaran kedua segmen ketiga, pertanyaan berkaitan indeks rasio bencana 2023 kategori sedang. Selama tiga tahun terakhir liputi banjir longsor dan jumlah korban capai 745 jiwa. Fakta menunjukkan Tarakan rentan terhadap bencana. Bagaimana komitmen paslon bangun kelembagaan tanggap darurat berbasis sistem informasi realtime memberikan panduan mengurangi risiko dan bisa tanggap bencana di Tarakan.
Calon Wali Kota Tarakan, dr Khairul menjawab bahwa mengenai tanggap darurat periode pertama dulu ada surat perintah 11 Maret diluncurkan program One Call One Number ada operator stanby. Selanjutnya tim penanganan bencana ditempatkan di empat kecamatan dan masing- masing ada ambulance, pemadam mendekati tempat dengan polsek setempat.
“Kemudian potensi kebakaran lebih banyak di pesisir, peralatan kebakaran ada tapi akses capai lokasi sulit. Maka selama periode lalu dilakukan revitalisasi perbaikan jalan pesisir di Lingkas Ujung Selumit Pantai, sebagian Juata dilakukan betonisasi sehingga ambulance dan pemadam mini bisa lewat,” jelasnya.
Kemudian juga sudah diremajakan juga alat untuk penanggulangan bencana khususnya kebakaran. Operasional kegiatan perlu didukung. Kerja sama antar dinas dan program mitigasi bencana harus dilakukan.
Calon Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud juga menyampaikan bahwa tak ada gading yang tak retak. Masih ada beberapa tempat pesisir perlu perbaikan betonisasi.
“Maka ada program dana RT menyokong itu beberapa hidran di daerah pesisir pantai perlu dilakukan revitalisasi atau beberapa alat pemadam mini kurang berfungsi dilakukan perbaikan,” tukasnya. (SL)
Discussion about this post