KALTARAUPDATE.COM – Postingan salah satu akun media sosial tiktokers menyorot Yonif 613 Raja Alam.
Dalam postingan akun bernama @ruslan_buton_75 membeberkan informasi keluhan curahan hati mengatasnamakan prajurit Batalyon Infanteri 613 Raja Alam
yang tersebar di beberapa WA group berkaitan kepemimpinan Komandan Yonif 613 Raja Alam Kota Tarakan, Letkol Inf Danan Wisnubrata.
Akun @ruslan_buton_75 membacakan pesan yang beredar di antaranya menyampaikan keluh kesah Komandan Yonif 613 yang dituduhkan mengambil hak-hak prajurit. Di antaranya persoalan pelatihan dan hak prajurit, cuti tahunan, BBM, penjualan UMKM dan koperasi.
Menjawab semua yang dituduhkan, Komandan Batalyon Infanteri 613 Raja Alam Kota Tarakan, Letkol Inf Danan Wisnubrata, saat di konfirmasi siang tadi, Jumat (13/12/2024), meluruskan bahwa informasi yang beredar tidaklah benar.
Berkaitan dengan isu yang menyeret namanya, pasca dua hari viral secara nasional, menyusul namanya juga viral di Kota Tarakan. Ia mengakui cukup terpukul secara pribadi maupun kesatuan, dikarenakan prajurit batalyon normal berkegiatan seperti biasa, tiba-tiba dikagetkan dengan berita yang kurang baik. Ditambah lagi anaknya juga bersekolah di Tarakan yang secara psikis akan mempengaruhi.
“Terus terang sangat merugikan sekali. Saya sampaikan kondisi batalyon saya aman kondusif tidak ada gejolak apa-apa,” tegas Komandan Batalyon Infanteri 613 Raja Alam Kota Tarakan, Letkol Inf Danan Wisnubrata.
Ia juga mengakui telah selesai diperiksa di Balikpapan. “Saya diperiksa di Intel Kodam Balikpapan dimintai keterangan tentang beberapa poin yang dituduhkan atau diberitakan dan semua saya jawab, dan jawaban saya semua bisa diterima,” jelasnya.
Kemudian selanjutnya kata Letkol Inf Danan Wisnubrata, sampai hari ini ia menegaskan Batalyon 613 Raja Alam normal dan tetap solid dan sesuai dengan moto setia dan pantang menyerah.
Postingan awal yang diposting di akun Tiktok influencer bernama Ruslan_buton_75.
“Itu kan awalnya hanya WA gelap. Pak Ruslan itulah yang membacakan isi WA gelap tersebut,” ujarnya.
Selanjutnya, ditanya penyebar atau pembuat informasi tersebut tak bisa ia beberkan dan diserahkan kepada pimpinan tertinggi dalam hal ini Kodam VI Mulawarman.
“Saya katakan bukan dari kesatuan di sini yang menyampaikan. Bukan dari anggota saya,”,l jelasnya.
Awak media juga menanyakan apakah ada unsur dendam dari pelaku pembuat informasi yang kemudian diposting di akun influencer untuk diviralkan? Ia menjawab tak bisa memastikan juga. Namun selama ini diakuinya berbicara dendam, ia merasa tak pernah bermasalah dengan seseorang.
“Setiap ada kegiatan, dilaksanakan. Ada program dikerjakan, ada masalah dibantu selesaikan. Saya ingin berkinerja dan memberikan terbaik untuk batalyon dan semua orang,” jelasnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan ada 11 poin yang ia jawab dan bisa ia pertanggungjawabkan. Di antaranya misalnya ada yang beredar bahwa ada larangan cuti, dibantah dengan tegas pihaknya.
“Tidak pernah saya melarang cuti personel,” jelasnya.
Lalu kemudian berkaitan dengan penggunaan BBM diakuinya sesuai. Batalyon 613 tetap bekerja sesuai tupoksi dan tidak berhenti karena persoalan BBM.
“Kami sesuai, tidak pernah satuan ini berhenti operasional gara-gara BBM habis. Kami ada dukungan,” tegasnya.
Selanjutnya lagi, menjawab berkaitan dengan pelatihan yang diisukan tak diberikan uang saku. Ia dalam hal ini juga membantah tegas.
“Kalau latihan personel pasti ada uang saku dan uang makan. Dan uang makan serta uang saku diberikan. Itu sudah tidak benar kalau dikatakan tidak diberi,” tegasnya.
Lalu menjawab persoalan penjualan UMKM di depan kawasan 613, ia menjelaskan bahwa semua bermula dari kerja sama dengan UMKM di Tarakan. Karena UMKM meminta bantuan kepada 613 agar diberi space berjualan di depan 613.
“Di sana semacam ada center of keramaian, jadi lokasi strategis. Maka awalnya itu kan di depan koperasi kami ada gerobak tradisional dan tidak teratur. Saya katakan itu mengganggu karena menutup koperasi,” jelasnya.
Sehingga lanjutnya, dialihkanlah pelaku UMKM ini di depan 613 dilakukan relokasi dibuatkan tempat representative dengan syarat harus menggunakan baja ringan agar terlihat rapi.
Selanjutnya berkaitan uang parkir yang juga sempat dilaporkan pengelolaannya saat konser yang dilakukan. Ia menegaskan bahwa ada dua kali konser. Pertama, konser NDX dan kedua konser Mahalini.
Ia menjelaskan saat konser pertama, itu juga pengalaman pertama melaksanakan konser di 613 dan karena jangan sampai di kawasan Batalyon ada kehilangan. Sehingga personel dikerahkan cukup banyak bertugas mengamankan parkir dan cukup banyak sampai di kisaran 50 personel.
“Tugas menjaga mengatur agar aman. Kemudian hasil dari parkir itu ada. Itulah dibagi untuk tim personel 50 orang. Hasil tidak begitu besar di konser pertama, makanya kecil. Kalau dikatakan saya tidak bagi itu tidak benar,” jelasnya.
Barulah di konser kedua, kedatangan Mahalini, barulah diakuinya cukup besar karena banyak yang datang. “Dan dibagikan ke petugas yang bekerja lebih besar. Dan Alhamdulillah tidak ada keluhan kehilangan itu suatu kebanggaan. Bahkan ada cerita lucu, satu orang bawa motor, sampai pukul 03.00 dini hari anggota saya menunggu satu motor. Ternyata orangnya lupa parkir dimana,” ungkapnya.
Danyon menerangkan bahwa saat ini proses investigasi sedang berjalan.
Ia meminta semua sama-sama menghormati proses investigasi yang berjalan dan menunggu hasilnya dan berterima kasih kepada semua pihak yang selama ini sudah mendoakan dan mensupport. Ia meyaakini setelah kejadian ini pasti ada hikmah dan semakin mensolidkan prajurit di Batalyon 613.
“Kemarin saya sudah dapat surat panggilan sebagai saksi, dan kita hormati proses hukum yang sedang berjalan, saya berharap masalah ini cepat selesai,” tukasnya. (SL)
Discussion about this post