KALTARAUPDATE.COM – Persoalan tata kelola pemerintahan dan ekonomi dijawab tuntas di segmen keempat putaran pertama dan putaran kedua debat perdana Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan periode 2024-2029 oleh Paslon Nomor Urut Satu Kharisma.
Debat perdana di segmen keempat berlangsung empat putaran. Di putaran pertama moderator membacakan pertanyaan panelis berkaitan sektor pariwisata.
Dimana moderator membacakan data BPS Kota Tarakan tahun 2023 jumlah wisatawan di Tarakan mencapai 292.522 orang atau meningkat 26,11 persen dan meningkat dari 2022 sebesar 232.017 orang. Namun demikian, rata-rata lama menginap hanya 1,37 hari.
Calon Wali Kota Tarakan, dr.Khairul,M.Kes menjawab langkah konkret yang diambil untuk mengembangkan industri pariwisata dan mengoptimalkan potensi pariwisata di Tarakan.
Di Kota Tarakan, potensi pariwisata cukup banyak. Mulai dari wisata kuliner, wisata budaya, wisata alam, wisata permainan dan wisata sejarah. Di Indonesia khususnya yang memiliki wisata sejarah tidak semua wilayah memiliki apalagi berkaitan Perang Dunia II.
“Tidak semua wilayah di Indonesia punya dan Tarakan punya itu. Beberapa upaya dilakukan termasuk penataan Pantai Ratu Intan Pantai Amal, pusat kuliner, taman bermain dan juga arena permainan dan dorong swasta kembangkan pariwisata di Tarakan,” urainya.
Ia melanjutkan dalam rangka meningkatkan, strategi awal yang harus diterapkan adalah wisatwan harus diberikan kenyamanan dan keamanan. Banyak faktor, dari sisi keamanan mendukung, semua suku dan agama hidup rukun dan damai maka pasti wisatawan bisa datang ke Tarakan.
Lalu dari sisi destinasi lanjutnya.
“Telah dikembangkan selama ini festival Iraw Tengkayu bahkan sudah masuk 100 Kalender Even Nasional (KEN) Kementerian Pariwisata. Jika bisa itu harus didorong naik peringkat ke-5 atau bahkan ke-10 atau jika bisa masuk level top ten wisata.Sehingga gaungnya semakin besar, orang mau berkunjung ke Tarakan,” jelasnya.
Kemudian ketiga, untuk menarik wisatawan mancanegara, harus ada kemudahan masuk.
“Dari Tawau berseberangan dengan Indonesia, bisa mengurus Visa on Arrivel (VoA) di Tarakan dan tidak harus ke Jakarta lagi,” jelasnya.
Sehingga sebagai tempat persinggahan walau hanya 3-4 hari sebelum berlanjut ke daerah lain misalnya Berau, menurutnya ini cukup baik atau termasuk misalnya wsiawatan memiliki tujuan ke Malinau dan wilayah lainnya di Kaltara.
“Harus ada kolaborasi. Tarakan memiliki keterbatasan dan berkolaborasi dengan daerah lain membuat jejaring wisata agar bisa berkunjung lebih lama di Tarakan dan mengunjungi daerah lain,” paparnya.
Ibnu Saud, Calon Wakil Wali Kota Tarakan, menjawab singkat bahwa yang bisa dilakukan adalah aktif mempromosikan berbagai pagelaran seni, konser. (SL)
Discussion about this post