KALTARAUPDATE.COM – Sejak Kamjs (20/3/2025) kemarin, Road to Kaltara Sharia Festival (Kashafa) 2025 berlangsung meriah resmi dimulai, Kamis (20/3/2025).
Pembukaan dilaksanakan pukul 16.00 WITA. Tampak antusias warga memadati puluhan stand UMKM kuliner dan craft di kawasan Masjid Al-Ma’Rif Jalan Yos Sudarso, Kota Tarakan.
Turut hadir Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara, Hasiando Manik, Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes bersama istri, Rujiah Khairul, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tarakan dan Dekranasda Kota Tarakan.
Tampak pula hadir, Kepala Kanwil Kemenag Kota Tarakan, perwakilan Kabinda Kaltara dan Polres Tarakan, pimpinan perbankan dan tamu undangan lainnya. Momentum pembukaan, kegiatan dimulai dengan lantunan ayat suci Alquran.
Road to Khasafa 2025 kali ini mengusung tema Ekonomi dan Keuangan Syariah yang Inklusif untuk Pertumbuhan Ekonomi Kaltara yang Berkelanjutan. Untuk diketahui, kegiatan Road to Khasafa 2025 berlangsung hari ini dimulai, Kamis (20/3/2025) sampai Jumat (23/3/2025). Pemukukan bedug menandakan dimulainya kegiatan Road to Khasafa 2025.
Dalam sambutannya, Kepala KPwBI Provinsi Kaltara, Hasiando Manik menyampaikan, data Word Population Review, penduduk muslim Indonesia tahun 2024 mencapai 236 juta jiwa atau sekitar 84,35 persen dari populasi nasional. Angka ini menempati peringkat kedua setelah Pakistan, dimana Pakistan mencapai 240 juta jiwa. Indonesia dalam hal ini masih belum optimal menjadi pemain Utama ekonomi syariah dalam beberapa sektor. Termasuk sektor makanan halal, perbankan dam ekonomi syariah secara keseluruhan.
Pada Sektor makanan halal, Indonesia merupakan market terbesar global dengan konsumsi USD 150 miliar per tahunnya. Di sisi lain, Indonesia belum mampu menjadi eksportir utama makanan halal di dunia. Justru negara mayoritas non muslim menjadi pengekspor utama ke negara muslim seperti Brazil, India, dan Amerika Serikat.
Kemudian di sektor perbankan syariah, Indonesia masih berada di bawah Malaysia Dan arab saudi menempati urutan pertama dan kedua dari sisi aset perbankan syariah. Di tengah perbaikan peringkat, Indonesia masih berada di posisi ketiga di bawah Malaysia dan Arab Saudi. Sehingga diperlukan beberapa strategi mendorong ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
“Kita memiliki potensi permintaan makanana halal dan juga mengembangkan ekonomi syariah. Sehingga BI hadir di kegiatan sore ini untuk mendukung akselerasi ekonomi dan keuangan syariah melalui kegiatan kita sebut Road to Khasafa 2025,” ujar Hasiando G Manik.
Nantinya akan ada acara puncak dilaksanakan di Juni 2025 mendatang.
Kegiatan ini tidak hanya jadi ajang promosi produk dan layanan keuangan syariah, tapi juga sarana edukasi bagi masyarakat mengenai manfaat dan potensi ekonomi syariah melalui literasi dan pelatihan sertifikasi halal bagi pelaku usaha yang melibatkan banyak pihak.
“Pemda, pelaku industri, akademisi dan masyarakat umum, kita berharap menciptakan ekosistem ekonomi syariah yang kuat dan berkelanjutan di Kaltara,” paparnya.
Kegiatan di sore ini sampai 23 Maret 2025 mendatang terdiri dari pelatihan pemberdayaan masyarakat pesisir Selumit Pantai, bazar UMKM halal, literasi keuangan syariah, pojok sertifikasi halal, pojok wakaf atau zakat, bisnis matching pembiayaan syariah bersama perbankan, lokasinya ada di area Masjid Al-Maarif Jalan Yos Sudarso dan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Jalan Mulawarman Kota Tarakan.
“Puncak kegiatan Kasafa akan dilaksanakan di bulan Juni 2025. Kemudian di samping itu, di sini masyarakat pesisir juga melaksanakan pelatihan mamasak. Ada nasi goreng, mie goreng.
Agar masyarakat kita bisa meningkatkan keterampilannya, modal bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya, harapannya bisa menghindari jerat narkoba dan lainnya,” jelasnya.
Juga pagi tadi dilakukan pelatihan kepada 30 orang ibu-ibu di Kelurahan Selumit Pantai dalam rangka peningkatan taraf hidup. Rangkaian kegiatan lainnya dilaksanakan lomba azan, hapalan surah, sebagai bagian pemberdayaan masyarakat diikuti 50 orang generasi muda di Selumit.
Kemudian upaya meningkatkan kapasitas UMKM syariah, bekerja sama dengan perbankan syariah dilaksanakan bisnis matching pembiayaan dengan target lebih dari Rp 1 miliar hingga Juni 2025. Dalam mendukung akselerasi sertifikat halal, BI juga melakukan pelatihan Sistem Jaminan Halal berkolaborasi dengan BPJPH Kaltara, Kakanwil Kemenag Kaltara dan Pemerintah Kota Tarakan dan akan diselenggarakan pada Sabtu (22/3/2025).
“Menyasar lebih dari 100 UMKM. Kemudian juga ada pojok halal dalam ekspo ini menjado tempat konsultasi UMKM yang belum dapat sertifikasi halal,” tukasnya.
Sementara itu, Walikota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes menyampaikan bahwa keuangan syariah menjadi sesuatu penting dan jadi perhatian pemerintah. Data ekspor produk halal, sekarang didominasi negara dengan penduduk bukan mayoritas muslim.
“Ini merugikan kita dalam devisa. Secara statistik penduduk muslim terbesar di Indonesia tapi produknya masih di bawah dari negara non muslim. Banyak hal tentu harus kita bantu kepada masyarakat dalam rangka bagaimana memproduksi produk berlabel halal,” tegas Walikota Tarakan.
Diketahui ada Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Ini penting mendorong produk halal menjadi bagian mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong ekspor keluar negeri.
“Apa yang dilaksanakan hari ini memperkuat dan memberikan dukungan kepada pelaku UMKM kita dalam rangka pengembangan produk halal berkualitas,” urainya.
Sehingga diharapkan ini terus memperluas mengembangkan industri halal dan usaha syariah di Tarakan. Selain bazar dan seminar juga ada pasar murah kolaborasi TPID dan BI.
“Kami dari Pemkot Tarakan mengucapkan terima kasih kepada BI selama ini konsisten terus mendukung pertumbuham UMKM di Tarakan dan pertumbuhan ekonomi di Tarakan termasuk pengendalian inflasi,” tukasnya. (SL)
Discussion about this post