KALTARAUPDATE.COM – Kurang lebih 150 hari estimasi waktu pemasangan pipa HDPE jalur Kusuma Bangsa menuju wilayah Beringin di Kota Tarakan.
Pemasanfan pipa HDPR Perumda Tirta Alam PDAM Tarakan ini bertujuan untuk mempercepat jalur air dengan tekanan yang sama dengan wilayah lainnya
Diketahui pengerjaan pemasangan pipa induk bypass atau jalur pintas untuk mendukung keandalan air bersih di kawasan pesisir.
Direktur Perumda Tirta Alam Tarakan, Iwan Setiawan menyebutkan proyek pengerjaan pemasangan pipa ini ibarat seperti membuat jalan tol air yang mempersingkat jalur menuju daerah pesisir.
“Karena dulu itu terbagi di Kampung Enam, Kampung Satu dan Gunung Lingkas, nanti itu daerah Beringin, pesisir itu langsung by pass, ceritanya kita buat jalan tol air, langsung mengalir ke wilayah pesisir. Sehingga tekanan di ujung Beringin sama dengan tekanan di darat, jadi kencang,” kata Iwan Setiawan, Direktur Perumda Tirta Alam PDAM Tarakan.
Dalam proses pemasangan dimulai dengan tahap pengeboran. Untuk pemasangan diklaim Iwan Setiawan tidak merusak jalan. Hanya ada sekitar 19 titik jalan dibongkar untuk memasang mata bor.
Dalam hal ini, Perumda Tirta Alam Tarakan menggunakan teknologi tingkat tinggi. Yaitu Horizontal Drive Drilling (HDD).
Melalui teknologi ini, pemasangan pipa tidak perlu lagi membongkar jalan pada setiap jalur yang dilalui. Namun telah menggunakan alat bor yang langsung mengebor jalur.
“Dulu kita memasang pipa membongkar jalan, sekarang kita pakai teknologi baru, pakai horizontal drive drilling. Jadi jalan dibor tanpa merusak jalan. Hanya 19 titik yang kita bongkar untuk mata bornya masuk,” beber Iwan Setiawan.
Ia menambahkan lagi, untuk pengerjaannya di sepanjang jalur yang dilalui akan dipasang pipa induk HDPE PN-10 berukuran 355 mm yang diprediksi kuat dan tahan lama hingga jangka waktu 100 tahun.
Pipa akan menghubungkan dari IPA Kampung Satu menuju Selumit Pantai tepatnya di daerah Beringin dengan panjang kurang lebih 3 kilometer.
Iwan Setiawan memastikan pendaan proyek ini menggunakan anggaran Perumda Tirta Alam. Tidak lagi berharap pada pemerintah. Menurutnya, semua bersumber dari iuran yang idibayarkan pelanggan yang dikembalikan lagi melalui berbagai kegiatan untuk peningkatan pelayanan.
“Itu menggunakan dana mandiri dari PDAM tanpa serupiah pun dana APBD,” tegas Iwan Setiawan kepada awak media. (SL)
KALTARAUPDATE.COM – Kurang lebih 150 hari estimasi waktu pemasangan pipa HDPE jalur Kusuma Bangsa menuju wilayah Beringin di Kota Tarakan.
Pemasanfan pipa HDPR Perumda Tirta Alam PDAM Tarakan ini bertujuan untuk mempercepat jalur air dengan tekanan yang sama dengan wilayah lainnya
Diketahui pengerjaan pemasangan pipa induk bypass atau jalur pintas untuk mendukung keandalan air bersih di kawasan pesisir.
Direktur Perumda Tirta Alam Tarakan, Iwan Setiawan menyebutkan proyek pengerjaan pemasangan pipa ini ibarat seperti membuat jalan tol air yang mempersingkat jalur menuju daerah pesisir.
“Karena dulu itu terbagi di Kampung Enam, Kampung Satu dan Gunung Lingkas, nanti itu daerah Beringin, pesisir itu langsung by pass, ceritanya kita buat jalan tol air, langsung mengalir ke wilayah pesisir. Sehingga tekanan di ujung Beringin sama dengan tekanan di darat, jadi kencang,” kata Iwan Setiawan, Direktur Perumda Tirta Alam PDAM Tarakan.
Dalam proses pemasangan dimulai dengan tahap pengeboran. Untuk pemasangan diklaim Iwan Setiawan tidak merusak jalan. Hanya ada sekitar 19 titik jalan dibongkar untuk memasang mata bor.
Dalam hal ini, Perumda Tirta Alam Tarakan menggunakan teknologi tingkat tinggi. Yaitu Horizontal Drive Drilling (HDD).
Melalui teknologi ini, pemasangan pipa tidak perlu lagi membongkar jalan pada setiap jalur yang dilalui. Namun telah menggunakan alat bor yang langsung mengebor jalur.
“Dulu kita memasang pipa membongkar jalan, sekarang kita pakai teknologi baru, pakai horizontal drive drilling. Jadi jalan dibor tanpa merusak jalan. Hanya 19 titik yang kita bongkar untuk mata bornya masuk,” beber Iwan Setiawan.
Ia menambahkan lagi, untuk pengerjaannya di sepanjang jalur yang dilalui akan dipasang pipa induk HDPE PN-10 berukuran 355 mm yang diprediksi kuat dan tahan lama hingga jangka waktu 100 tahun.
Pipa akan menghubungkan dari IPA Kampung Satu menuju Selumit Pantai tepatnya di daerah Beringin dengan panjang kurang lebih 3 kilometer.
Iwan Setiawan memastikan pendaan proyek ini menggunakan anggaran Perumda Tirta Alam. Tidak lagi berharap pada pemerintah. Menurutnya, semua bersumber dari iuran yang idibayarkan pelanggan yang dikembalikan lagi melalui berbagai kegiatan untuk peningkatan pelayanan.
“Itu menggunakan dana mandiri dari PDAM tanpa serupiah pun dana APBD,” tegas Iwan Setiawan kepada awak media. (SL)
KALTARAUPDATE.COM – Kurang lebih 150 hari estimasi waktu pemasangan pipa HDPE jalur Kusuma Bangsa menuju wilayah Beringin di Kota Tarakan.
Pemasanfan pipa HDPR Perumda Tirta Alam PDAM Tarakan ini bertujuan untuk mempercepat jalur air dengan tekanan yang sama dengan wilayah lainnya
Diketahui pengerjaan pemasangan pipa induk bypass atau jalur pintas untuk mendukung keandalan air bersih di kawasan pesisir.
Direktur Perumda Tirta Alam Tarakan, Iwan Setiawan menyebutkan proyek pengerjaan pemasangan pipa ini ibarat seperti membuat jalan tol air yang mempersingkat jalur menuju daerah pesisir.
“Karena dulu itu terbagi di Kampung Enam, Kampung Satu dan Gunung Lingkas, nanti itu daerah Beringin, pesisir itu langsung by pass, ceritanya kita buat jalan tol air, langsung mengalir ke wilayah pesisir. Sehingga tekanan di ujung Beringin sama dengan tekanan di darat, jadi kencang,” kata Iwan Setiawan, Direktur Perumda Tirta Alam PDAM Tarakan.
Dalam proses pemasangan dimulai dengan tahap pengeboran. Untuk pemasangan diklaim Iwan Setiawan tidak merusak jalan. Hanya ada sekitar 19 titik jalan dibongkar untuk memasang mata bor.
Dalam hal ini, Perumda Tirta Alam Tarakan menggunakan teknologi tingkat tinggi. Yaitu Horizontal Drive Drilling (HDD).
Melalui teknologi ini, pemasangan pipa tidak perlu lagi membongkar jalan pada setiap jalur yang dilalui. Namun telah menggunakan alat bor yang langsung mengebor jalur.
“Dulu kita memasang pipa membongkar jalan, sekarang kita pakai teknologi baru, pakai horizontal drive drilling. Jadi jalan dibor tanpa merusak jalan. Hanya 19 titik yang kita bongkar untuk mata bornya masuk,” beber Iwan Setiawan.
Ia menambahkan lagi, untuk pengerjaannya di sepanjang jalur yang dilalui akan dipasang pipa induk HDPE PN-10 berukuran 355 mm yang diprediksi kuat dan tahan lama hingga jangka waktu 100 tahun.
Pipa akan menghubungkan dari IPA Kampung Satu menuju Selumit Pantai tepatnya di daerah Beringin dengan panjang kurang lebih 3 kilometer.
Iwan Setiawan memastikan pendaan proyek ini menggunakan anggaran Perumda Tirta Alam. Tidak lagi berharap pada pemerintah. Menurutnya, semua bersumber dari iuran yang idibayarkan pelanggan yang dikembalikan lagi melalui berbagai kegiatan untuk peningkatan pelayanan.
“Itu menggunakan dana mandiri dari PDAM tanpa serupiah pun dana APBD,” tegas Iwan Setiawan kepada awak media. (SL)
KALTARAUPDATE.COM – Kurang lebih 150 hari estimasi waktu pemasangan pipa HDPE jalur Kusuma Bangsa menuju wilayah Beringin di Kota Tarakan.
Pemasanfan pipa HDPR Perumda Tirta Alam PDAM Tarakan ini bertujuan untuk mempercepat jalur air dengan tekanan yang sama dengan wilayah lainnya
Diketahui pengerjaan pemasangan pipa induk bypass atau jalur pintas untuk mendukung keandalan air bersih di kawasan pesisir.
Direktur Perumda Tirta Alam Tarakan, Iwan Setiawan menyebutkan proyek pengerjaan pemasangan pipa ini ibarat seperti membuat jalan tol air yang mempersingkat jalur menuju daerah pesisir.
“Karena dulu itu terbagi di Kampung Enam, Kampung Satu dan Gunung Lingkas, nanti itu daerah Beringin, pesisir itu langsung by pass, ceritanya kita buat jalan tol air, langsung mengalir ke wilayah pesisir. Sehingga tekanan di ujung Beringin sama dengan tekanan di darat, jadi kencang,” kata Iwan Setiawan, Direktur Perumda Tirta Alam PDAM Tarakan.
Dalam proses pemasangan dimulai dengan tahap pengeboran. Untuk pemasangan diklaim Iwan Setiawan tidak merusak jalan. Hanya ada sekitar 19 titik jalan dibongkar untuk memasang mata bor.
Dalam hal ini, Perumda Tirta Alam Tarakan menggunakan teknologi tingkat tinggi. Yaitu Horizontal Drive Drilling (HDD).
Melalui teknologi ini, pemasangan pipa tidak perlu lagi membongkar jalan pada setiap jalur yang dilalui. Namun telah menggunakan alat bor yang langsung mengebor jalur.
“Dulu kita memasang pipa membongkar jalan, sekarang kita pakai teknologi baru, pakai horizontal drive drilling. Jadi jalan dibor tanpa merusak jalan. Hanya 19 titik yang kita bongkar untuk mata bornya masuk,” beber Iwan Setiawan.
Ia menambahkan lagi, untuk pengerjaannya di sepanjang jalur yang dilalui akan dipasang pipa induk HDPE PN-10 berukuran 355 mm yang diprediksi kuat dan tahan lama hingga jangka waktu 100 tahun.
Pipa akan menghubungkan dari IPA Kampung Satu menuju Selumit Pantai tepatnya di daerah Beringin dengan panjang kurang lebih 3 kilometer.
Iwan Setiawan memastikan pendaan proyek ini menggunakan anggaran Perumda Tirta Alam. Tidak lagi berharap pada pemerintah. Menurutnya, semua bersumber dari iuran yang idibayarkan pelanggan yang dikembalikan lagi melalui berbagai kegiatan untuk peningkatan pelayanan.
“Itu menggunakan dana mandiri dari PDAM tanpa serupiah pun dana APBD,” tegas Iwan Setiawan kepada awak media. (SL)
Discussion about this post