KALTARAUPDATE.COM – Usai menerima informasi gempa 4,7 SR, Wali Kota Tarakan bersama Forkopimda meninjau titik kerusakan pasca gempa, Rabu (5/11/2025) malam. Pertama titik tinjauan yakni ke RSUD dr.H. Jusuf SK.
Wali Kota Tarakan didampingi unsur forkopimda dan jajaran kepala OPD. Di sini Wali Kota Tarakan bersama BPBD Tarakan meninjau tenda yang dibangun sebagai bagian dari penanganan bencana.
Selanjutnya rombongan Wali Kota Tarakan didampingi Kapolres Tarakan, Dandim 0907 Tarakan, Dansatradar 204 Tarakan dan jajaran kepala OPD bergeser ke lokasi titik kerusakan rumah di Kelurahan Mamburungan. Di sini awalnya dilaporkan ada dua titik yakni di RT 7 dan RT 9.
Kemudian titik selanjutnya, mengunjungi TACC, lanjut ke RS Pertamina, dan terakhir RSUKT. Dikatakan Wali Kota Tarakan, laporan kerusakan dampak gempa untuk sementara yang terdata, laporan masuk dua rumah rubuh di Mamburungan dan Karang Harapan, kemudian informasi terbaru ada juga di Lingkas Ujung namun ini masih harus diupdate BPBD.
Kemudian tadi ia bergerak cepat mengunjungi rumah sakit karena ini fasilitas pemerintah layanan publik.
“Sementara kami mengecek beberapa rumah rubuh. Tapi ada informasi tambahan di Lingkas Ujung,” urainya.
Ia melanjutkan pihaknnya memang berkeliling ke seluruh rumah sakit karena menyangkut evakuaai pasien. Pasien ini rerata dikeluarkan semua.
“Kita persiapkan juga tenda di rumah sakit dr. Jusuf, tenda di RS Pertamina dan RSUKT. Karena kita antisipasi ya kita gak minta-minta kalau ada gempa susulan. Jadi disiapkan apalagi informasi BMKG malam ini (tadi malam) hujan,” ungkapnya.
Kemudian mengenai kerusakan ringan, memang ada beberapa bangunan retak, ada plafon jatuh.
“Yang laporan rubuh ada dua rumah. Tapi ternyata ada satu lagi. Mungkin besok ada update lagi untuk perkembangannya. Sampai saat ini laporannya tak ada korban jiwa,” tukasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tarakan, Yonsep menyampaikan bahwa bencana gempa masuk dalam 8 list potensi bencana di Tarakan. Ia juga menyampaikan BPBD Tarakan sudah beberapa kali melakukan sosialisasi bagaimana mitigasi bencana termasuk bencana gempa bumi.
Namun lanjutnya ini masih harus dilakukan dan ke depan simulasi gempa akan dilaksanakan tentu dengan dukungan anggaran pemerintah.
Saat tinjauan ke rumah sakit ia juga menilai bahwa penanganan pasien sudah sangat baik dan sesuai prosedur.
“Penanganan ketiga rumah sakit sangat bagus sekali kita lihat dan tinjau langsung. Ini menandakan pihak rumah sakit menerapkan betul-betul SOP dan juga karena sudah sering dilakukan simulasi,” tukasnya. (Adv)





















Discussion about this post