KALTARAUPDATE.COM – Selama ini penggunaan QRIS yang diinisiasi oleh Bank Indonesi dikenal hanya digunakan di dalam negeri.
Ternyata sudah ada sejumlah negara yang bisa menerapakan penggunaan QRIS Cross Border.
Saat ini penggunaannya bisa diterapkan di Malaysia, Singapura dan Thailand. QRIS juga nantinya akan bisa diterapkan di negara Jepang.
Momen usai kegiatan Capacity Building 2025, Kepala Tim Relasi Media dan Opinion Maker, Departemen Komunikasi BI, Rio Wardhanu mengungkapkan QRIS Border dalam hal ini bekerja sama antar negara agar bisa digunakan di negara yang sudah menjalin kerja sama.
Misalnya di Malaysia, Thailand. Tahun ini BI mengembangkan ke Jepang. Tujuannya QRIS Border, ketika ada pengunjung orang Indonesia berada di negara lain, maka bisa lakukan transaksi langsung.
Ia melanjutkan penggunaannya seperti berada dalam negeri. Dan pembayaran cukup dengan QRIS sehingga memudahkan dan tidak perlu lagi repot menggunakan kartu lain seperti uang cash ataupun uang tunai.
“Dan pengembangannya akan terus menerus. Kami jajaki tahun ini Jepang. Kemudian bisa ke Arab sehingga jemaah haji lebih mudah. Dia sama, universal QRIS bisa digunakan oleh semua jasa layanan perbankan, layanan digital,” jelasnya.
Harapannya akan memudahkan transaksi. Pada gilirannya masyarakat jauh lebih praktis ketika berada di luar negeri. Ia melanjutkan QRIS Border sudah dimulai sejak 2023 lalu. Hanya saja masih dicoba di Batam dan Singapura.
“Ada teman kita ke Singapura dan Malaysia beberapa layanan toko kerja sama dengan Indonesia sudah ada QRIS-nya. Pembayaran cukup pakai QRIS gak perlu kartu kredit,” bebernya.
Ia menambahkan lagi QRIS sendiri pada dasarnya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan terhadap sistem pembayaran. Ia melanjutkan lagi, QRIS diperuntukkan dalam rangka memudahkan transaksi.
“Cepat mudah murah andal. UMKM gak perlu pusing ada cash. Payment sistem ini menciptakan iklim usaha yang jauh lebih mudah untuk di dalam negeri. Itu tujuan utamanya. Sekiranya ada isu menguat mengenai penggunaan QRIS dalam negeri dan pada dasarnya BI tidak menghambat pengembangan transaksi media lain seperti kartu kredit yang berasal dari luar negeri. Kita tidak menghambat,” bebernya.
Ia melanjutkan lagi, bahwa ketika masyarakat terbiasa dengan QRIS dan memang sangat mudah tentu akan memilih sistem pembayaran murah. “Wajar masyarakat akan menerima dengan baik kalau ada proses mudah. Kita tidak menghambat jika misalnya ada yang mengembangkan di Indonesia,” jelasnya.
Saat ini Jepang dan Korea juga sedang proses pengembangan QRIS ini. Sementara untuk Dubai tahun 2024 namun apakah sudah launching pihaknya belum update.
“Jadi kalau ke Thailand ada beberapa toko sudah pakai QRIS. Gak perlu bawa bath lain,” pungkasnya. (SL)
Discussion about this post