KALTARAUPDATE.COM- Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan, Jupri, secara resmi menyelesaikan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXV Tahun 2025 pada Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Pelayanan Publik Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang ditandai dengan Seminar Akhir Proyek Perubahan bertempat di Auditorium LAN Puslatbang KDOD Samarinda, Rabu (26/11).
Pada seminar ini Kalapas Jupri berkesempatan memaparkan hasil proyek perubahan (Proper) berjudul “Sinergi Harmonisasi Kerohanian” dihadapan Coach Dr. M. Harry Rahmadi dan Penguji H. Fahmi Prima Laksana serta disaksikan secara daring oleh Direktur Kepatuhan Internal (Dirpatnal) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia (Kemenimipas RI), Lilik Sujandi yang juga bertindak sebagai Mentor pada PKN kali ini.
Jupri menyebutkan bahwa Proyek perubahan “Sinergi Harmonisasi Kerohanian” di Lapas Tarakan merupakan strategi transformasi pembinaan bagi warga binaan yang menempatkan aspek kerohanian sebagai landasan pembentukan mental, karakter dan perubahan perilaku.
“Ruang lingkup proper ini adalah terbentuknya iklim kehidupan Lapas yang harmonis, kondusif, dan humanis melalui serangkaian pembinaan kerohanian seluruh jenis agama dan keyakinan yang terstruktur dengan melibatkan peran Pemerintah Daerah, Stakeholder terkait dan Lembaga atau Organisasi keagamaan lainnya, sehingga dapat berdampak pada peningkatan spiritual, disiplin, toleransi, dan perubahan perilaku positif warga binaan sebagai dasar yang kuat guna proses reintegrasi sosial atau membaurkan kembali warga binaan ke tengah-tengah masyarakat. Sinergi kerohanian ini tentu sangat berdampak terhadap pembentukan suatu tatanan pembinaan kepribadian yang inklusif sehingga mampu memperkuat solidaritas dan toleransi antar warga binaan dalam suatu sistem pemasyarakatan yang hidup berdampingan dengan beragam perbedaan latar belakang, ras, suku, agama dan budaya”, ucapnya.
Jupri juga menambahkan bahwa implementasi proper di Lapas Tarakan berjalan dengan sangat baik dalam bentuk pelaksanaan program yang telah disusun kedalam beberapa tahapan (Milestone) jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek proyek ini adalah terbentuknya kelas kerohanian sesuai keyakinan masing masing warga binaan, terlaksananya kolaborasi dengan lembaga keagamaan, hingga penandatanganan perjanjian kerjasama di bidang pembinaan kerohanian.
Dalam jangka menengah, proyek ini menargetkan terbentuknya duta dan kader kerohanian dari warga binaan, Berdirinya Forum Kerukunan antar Umat Beragama di dalam Lapas, terselenggaranya Festival Kerohanian dan peningkatan sinergi bersama stakeholder.
“Sementara dalam jangka panjang, diharapkan terwujud sistem pembinaan kerohanian yang harmonis, toleran, multikultural, dan didukung optimalisasi sarana ibadah yang setara bagi semua agama. Semoga kedepannya, proper yang kami hadirkan ini membawa banyak manfaat bagi petugas, warga binaan pemasyarakatan serta masyarakat luas”, pungkasnya. (SL)

















Discussion about this post