KALTARAUPDATE.COM – Dua tahun berturut Kota Tarakan sempat mengalami inflasi yang disumbang sejumlah komoditas, masuk tahun 2024 hingga awal Januari 2025 Tarakan dan Kaltara mengalami deflasi.
Ini disampaikan Hasiando Manik, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara dalam kegiata silaturahmi bersama awak media berlangsung di Kota Tarakan, berlokasi di Kantor BI Kaltara, Jumat (7/2/2025) pagi hingga siang tadi.
Hasiando mengungkapkan terjadi deflasi selama Januari 2025 untuk Kota Tarakan dan Provinsi Kaltara. Penyumbangnya salah satunya adanya kebijakan tarif listrik yang didiskon 50 persen bagi para pelanggan PLN sampai 2.200 kilo volt.
Meski demikian, komoditas lainnya yang ikut menyumbang deflasi dimana terjadi penurunan harga yakni bawang merah.
“Ini seiring dengan masuknya musim panen, penurunan harga tahu dan tempe sejalan dengan penurunan harga kedelai kering. Selain itu normalisasi harga angkutan udara pasca HBKN Nataru,” papar Hasiando.
Ia melanjutkan paparannya, Kaltara mengalami deflasi minus 1,35 persen secara mounth to mounth.
“Kalau kita lihat beberapa komponen penyumbang deflasi, salah satu listrik. Turun minus 40,37 persen. Kontribusinya ikut andil menyumbang deflasi minus 1,98 persen,” urai Hasiando.
Kebijakan ini kata Hasiando tentu cukup membantu. Jika saja lanjutnya, tak ada diskon listrik, maka diperkirakan inflasi di bulan Januari bisa sampai 0,63 persen.
“Itu misalkan tidak terdapat kebijakan diskon tarif listrik. Makanya kebijakan tarif listrik kita terbantu sehingga inflasi kita di bulan ini cukup rendah. Selain listrik, ada juga bawang merah, tahu tempa dan angkutan udara,” urainya panjang lebar.
Sementara itu, untuk komoditas utana inflasi yang menjadi penyumbang di antaranya masih bertahan cabai rawit sebesar 26,15 mounth to mounth dan memberikan andil 0,21 persen.
Kemudian, komoditas lainnya ada tomat lalu daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras.
“Secara mounth to mounth, di 2022 dan 2023, khususnya di Kaltara terjadi inflasi. Tapi di 2024 kita mengalami deflasi yang cukup besar, minus 1,35 persen. Faktor penyebabnya diskon tarif listrik,” jelasnya.
Di 2025 lanjutnya, secara tahunan inflasi di Kaltara minus 0,12 persen dan per bulannya minus 1,35 persen. Untuk Tarakan, di Januari 2025 menyumbang minus 1,52 persen secara mounth to mounth. (SL)
Discussion about this post