KALTARAUPDATE.COM – Usai dilantik, peningkatan layanan air bersih yang masuk dalam program unggulan Kharisma satu per satu siap dilaksanakan.
Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M. Kes pada Rabu (4/3/2025) kemarin siang hingga sore berkunjung ke kantor PDAM Tirta Alam Kampung Bugis, kemudian ke Instalasi Pengolahan Air Persemaian dan IPA Kampung 1 lalu ke lokasi Telaga Keramat mengecek kondisi pipa distribusi.
Dikatakan Direktur Perumda Tirta Alam PDAM Tarakan, Iwan Setiawan, kunjungan Wali Kota Tarakan pada Rabu (4/3/2025) siang menjelang sore kemarin dalam rangka mendengar pemaparan Rencana Kerja Anggaran 2025 dan Kunjungan Lapangan dan Arahan Wali Kota Tarakan sebagai Kuasa Pemilik Modal (KPM).
Diketahui, RKA Tahun 2025 di bawah arahan Wali Kota Tarakan, PDAM dengan Anggaran mandiri perusahaan diyakini pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan.
“Di antaranya pertama, membangun pipa jaringan jalur khusus untuk melayani wilayah Jembatan Besi, belakang BRI dan Beringin. Agar wilayah tersebut tekanan dan pelayanannya menjadi lebih baik,” papar Iwan Setiawan.
Kedua, memperbaiki IPA 30 di IPA Kampung 1 untuk mendukung pelayanan di wilayah Tarakan Tengah dan Tarakan Timur.
Ketiga lanjut Iwan, meremajakan pompa distribusi dan menambah cadangan pompa agar tekanan ke pelanggan dapat stabil dan kontinyu.
Keempat, membangun jaringan baru untuk perumahan dan permukiman baru yang belum terlayani air PDAM.
“Banyak program RKA 2025 yg dibiayai secara mandiri oleh PDAM. Dalam sambutannya kepada jajaran manajemen, Dewan Pengawas dan karyawan. Wali Kota berpesan agar semua investasi harus berprinsip pada peningkatan pelayanan kepada pelanggan serta dilakukan secara efisien dengan pengawasan yang ketat,” ungkapnya.
Sementara itu Wali Kota Tarakan, dr.Khairul,M.Kes mengungkapkan bahwa memang beberapa waktu lalu saat masa kampanye, ada sejumlah persoalan yang dititipkan masyarakat untuk dituntaskan. Pertama persoalan distribusi air di belakang BRI, Jembatan Besi dan Beringin. Di wilayah ini laporannya distribusi air sering macet.
“Karena tekanannya rendah, di ujung-ujung pipa itu biasantmya sering macet. Kemudian kalau mati air, 8 hari baru di pesisir itu lama mengalir,” urai Wali Kota Tarakan, dr.Khairul.
Sehingga lanjutnya, solusinya harus ada penambahan pipa dan tahun ini diharapkan bisa dikerjakan untuk penambahan pipa distribusi baru khusus tiga jalur pesisir tersebut. Jika ini selesai, maka berdampak pada tekanan air bertambah.
“Karena juga akan dipasangkan pompa boster pam sekitar 8 unit untuk meningkatkan pelayanan, tekanan air stabil. Dan kalau selama ini 8 hari baru terdistribusi di ujung, mudahan nanti 3-4 jam sudah bisa teraliri. Ini upaya kita lakukan,” paparnya.
Selain itu masuk juga penambahan jaringan yang belum sempat dikerjakan dari laporan masyarakat. Estimasi 7 persen sambungan air belum teraliri diperkirakan ada ribuan ditambah ada penambahan rumah baru dan ini harus diantisipasi.
Untuk pengadaan pipa sendiri nantinya diperkirakan dibutuhkan anggaran mencapai Rp17 miliar. Dan itu anggarannya bersumber dari dana mandiri PDAM.
“Dana itu adalah dari masyarakat yang selama ini membayar PDAM dipakai lagi untuk peningkatan PDAM.
Kemudian termasuk juga meninjau long storage di Persemaian dimana sudah dibangun di awal periode pertama. Saat ini sedimentasi cukup tinggi sehingga daya tampung berkurang. Maka akan dilakukan pengerukab pasir oleh PDAM.
“Saya kira ada upaya ke sana bagaimana siapkan layanan PDAM ke depan,” jelasnya.
Ia melanjutkan selama ini untuk pengerukan menggunakan ekskavator namun memang kapasitasnya kecil. Dan tahun ini juga dibahas pengadaan anggarannya untuk ekskavator yang lebih besar.
“Termasuk mobil dumptruck untuk operasional PDAM. Kita analisis semua rencana biaya yang akan diusulkan PDAM karena harus disetujui KPM dalam hal ini walikota dalam rangka tingkatkan kinerja PDAM. Di tengah gaungan efisiensi ketat, ada yang diprioritaskan untuk pelayanan masyarakat,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post