<span;>KALTARAUPDATE.COM – Update terkini, pemasangan pipa Horizontal Directional Drilling (HDD) untuk pengembangan jaringan pipa distribusi di sepanjang Jalan Kusuma Bangsa tembus 1,2 kilometer realisasinya.
<span;>Pengerjaan diprediksi lebih cepat selesai dari waktu yang ditargetkan pihak ketiga. Dalam hal ini, Perumda Tarakan Tirta Alam Tarakan menggunakan jasa pihak ketiga yakni PT Meconel Sistim Instrument.
<span;>Wali Kota Tarakan, dr. H.Khairul mengungkapkan, pemasangan pipa metode HDD di sepanjang Jalan Kusuma Bangsa dalam rangka upaya dari PDAM meningkatkan layanan kepada masyarakat.
<span;>Dimana diketahui juga, pipa yang lama secara kapasitas dengan jumlah pelanggan sangat berkaitan.
<span;>Pipa jenis HDPE ini nantinya akan mempercepat jalur distribusi air dan juga tekanan air.
<span;>” Kadang-kadang sampainya di pelanggan yang ujung-ujung ini biasanya airnya kecil nah terutama di daerah pesisir Lingkas Ujung, di wilayah Karang Anyar Pantai, itu kan panjang jalurnya dan sampai ke pelanggan airnya jadi kecil kan,” ujar Khairul.
<span;>Sehingga, saat ini PDAM mengganti pipanya yang lebih besar dengan teknologi yang lebih baik. Sebelum dibongkar, ppengkajian dan diskusi tentu sudah dilakukan.
<span;>”Ternyata, diskusi kita ini menggunakan metode pemasangan pipa yang baru dengan cara dibor ini lebih efisien. Dan informasinya sudah mencapai 1,2 KM,” beber Khairul.
<span;>Jika sudah selesai, nantinya di wilayah pesisir airnya akan semakin kencang tekanannya saat diputar di keran.
<span;>”Harapan kita seperti itu. Ini juga lebih hemat. Dan yang pasti bahwa tidak merusak jalan, lebih hemat dan lebih cepat,” tukasnya.
<span;>Dirut Perumda Tirta Alam PDAM Tarakan, Iwan Setiawan ikut menyampaikan, metode kerja pipa HDD pemasangannya dengan cara dibor. Cara kerjanya kata Iwan sama dengan pengeboran minyak.
<span;>”Hanya saja untuk pengeboran minyak arahnya vertikal, sementara untuk model pemasangan pipa HDD dilakukan horizontal. Jadi horizontal directional drilling. Dibor jalanan di bawah sampai ke diameter pipa. Jadi sepanjang 200 meter kemudian disambung lagi 200 meter selanjutnya,” kata Iwan.
<span;>Metode ini lanjutnya lebih cepat dan lebih hemat. Jalan tak perlu dibongkat. Hanya ada 16 titik dibongkar untuk pengeboran pipa.
<span;>Ia melanjutkan jika menggunakan manual, dampaknya bisa mengganggu alur lalu lintas.
<span;>”Jadi dia dibor baru ditarik. Satu kali mengebor bisa sampai satu jam lebih prosesnya. Mengebor tanahnya yang lama tapi masukkan pipanya sebentar saja. Untuk waktu, 1,5 jam lebih sudah bisa tembus 200 meter,” beber Iwan lagi.
<span;>Ia menilai langkah dalam pemasangan pipa ini efektif efisien dan ekonomis. Jika menggunakan manual misalnya digali keseluruhan pinggir jalan bisa menghabiskan anggaran sampai Rp30 miliar. Namun pagu anggarannya kurang lebih Rp17 miliar saja. “Artinya kita hemat menggunakan anggaran Rp17 miliar lah sepanjang 3 KM. Pipanya ini gede,” jelasnya.
<span;>Update sampai Kamis (25/9/2025) kemarin, pengerjaan sudah sampai 1,2 KM. Tersisa kurang lebih 1,8 KM lagi yang harus dikerjakan.
<span;>”Sudah 40 persenlah pengerjaan. Kemarin targetnya ini 3 bulan selesai tapi kelihatannya ini bisa lebih cepat. Estimasi bisa jadi Oktober akhir bisa komisioning bulan November,” tukasnya.
<span;>Terakhir ia mengungkapkan, ini adalah pertama kalinya diterapkan di Kalimantan dan belum ada wilayah di Kalimantan menerapkan metode bor seefisien yang saat ini dikerjakan. Alat ini didatangkan dari Amerika.
<span;>”Bahkan ada beberapa sudah mau melihat ke sini. Daerah Madura kemarin mau lihat kemarin karena mereka nilai caranya bagus. Biasanya untuk kota padat bagus dengan cara ini,” pungkasnya.
<span;> (SL)
Discussion about this post