KALTARAUPDATE.COM – Digi-Port resmi diberlakukan di Pelabuhan Tengkayu Satu Tarakan. Digi port sendiri mencakup pembayaran retribusi usaha yang beroperasi di Pelabuhan Tengkayu Satu Tarakan.
Digi Port sendiri menggunakan sistem pembayaran non tunai. Ke depan pemesanan, hingga pembayaran tiket speedboat akan menggunakan sistem online atau non tunai akan diberlakukan.
Pihak Bank Indonesia Provinsi Kaltara juga turut memgapresiasi adanya kegiatan peluncuran program transformasi layanan kepelabuhanan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi (DIGI-PORT).
Mewakili Hasiando Ginsar Manik, Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kaltara, Wesky Putra Pratama, Deputi Kepala Perwakilan menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah.
“Khususnya kepada Dishub Kaltara dan jajaran Bank Kaltimra, agen speedboat dan semua pihak yang mendukung,” kata Wesky.
Bank Indonesia melihat program ini selaras dengan agenda percepatan dan perluasan digitalisasi daerah atau P2DP.
“Dimana digitalisasi pemungutan retribusi akan mendukung transparansi akuntabilitas dan efisiensi pengelolaan keuangan daerah.
Harapannya tentu terjadi peningkatan PAD,” beber Wesky Putra Pratama.
Melalui Program DIGI-PORT lanjutnya yang merupakan hal penting dalam transformasi digital layanan kepelabuhanan di Provinsi Kaltara, proses pemungutan retribusi yang dilakukan secara digital akan membuat proses lebih cepat dan efisien.
“DIGI-PORT diharapkan mampu tingkatkan tata kelola PAD dari sektor kepelabuhanan dan mempermudah pelaku usaha dalam melakukanpembayaran retribusi dan menjadi langkah adopsi pembayaran digital bagi agen dan pelaku usaha,” harapnya.
Ia juga menambahkan pemberian potongan harga tiket bagi disabilitas juga merupakan langkah baik menjadikan transportasi speedboat yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
” Ke depan kami optimis digitalisasi tidak hanya terbatas pada retribusi pelabuhan tapi juga dapat diperluas ke berbagai sektor. Utamanya pembayaran tiket speesboat secara digital memanfaatkan layanan transfer atau QRIS sebagai opsi pembayaran tiket,” jelasnya.
Ia lebih jauh menambahkan, BI dalam hal ini siap berkolaborasi mendukung penuh digitalisasi layanana kepelabuhanan.
” Demi terciptanya layanan transportasi yang semakin modern efisien dan inklusif di Kaltara.Semoga upaya bersama ini membawa manfaat besar tidak hanya layanan kepelabuhanan tapi juga terwujud masyarakat Kaltara semakin digital inklusif dan sejahtera,” ujarnya.
H. Idham Chalid, Kadishub Kaltara membeberkan juga untuk transformasi layanan kepelabuhan arahnya meningkatkan efisiensi dan transparasi dan disingkat Digi Port. Digi itu kata H Idham Chalid, berasal dari kata digitalisasi dan port dari kata pelabuhan.
“Jadi program digitalisasi untuk pelabuhan. Semua layanan pelayaran di Kaltara antara kabupaten kota diberlakukan. Dan yang pertama kali kami jadikan pilot projectnya adalah pembayaran retribusi secara non tunai menggunakan QRIS, EDC dan transfer ke rekening kas daerah,” ungkap H. Idham Chalid.
Ia juga menargetkan bulan depan untuk tiket bisa dilakukan secara online. Ini semya dalam rangka menuju digitalisasi kepelabuhanan.
“Saat ini dimulai dulu dari pembayaran retribusi dari sekian banyak jenis rekening jasa usaha kepelabuhanan dan pihaknya mengambil 4 kelas item.Nanti di bulan depan insyaAllah kami teralkan di tiket secara online,” bebernya.
Digi Port lanjutnya menggunakan sistem pembayaran non tunai. Dan ini jangka pendek dan jangka panjang nanti lebih luas lebih ke sistem menajamen pengelolaan pelabuhan.
“Nanti di sana ada aplikasi. Karena semua pengelolaan pelabuhan akan terintegrasi sampai ke pembayaran retribusi. InsyaAllah semua nanti terdigitalisasi mudahan PAD kita bisa meningkat,” pungkasnya. (SL)
Discussion about this post