<span;>KALTARAUPDATE.COM, TARAKAN – Kegiatan Konferensi Kerja Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tarakan tahun 2025 berlangsung Selasa (16/9/2025) diikuti ratusan pengurus yang tergabung secara resmi di Gedung SMPN Tarakan Kelurahan Kampung Enam.
<span;>Dikatakan Endah Sarastiningsih, Ketua PGRI Kota Tarakan, kegiatan ini wajib dilaksanakan setiap tahun.
<span;>Diakuinya untuk 2025 pelaksanaan konferensi kerja terlambat karena pelantikan juga sempat terlambat.
<span;> “Kami tetap lakukan. Tujuannya menyusun program kerja dari tahun berjalan di 2025. Dari program kerja kita dapat satu kesepakatan apa saja yang akan dikerjakan tahun ini,” beber Endah, sapaan akrabnya.
<span;>Intinya bagaimana kesejahteraan, kompetensi dan kualitas guru menjadi lebih baik. Yang menjadi penekanan dalam menyusun program kerja tidak boleh melanggar dari kegiatan konferensi sebelumnya.
<span;>”Kemudian harus sesuai ADART dan bahas program kerja di daerah. Selama ini kegiatan dilakukan PGRI Tarakan, program kerjanya ada yang sifatnya wajib dan ada sifatnya tambahan. Yang wajib kami selesaikan yang sunnah itu belum semua bisa diakomodir,” bebernya.
<span;>Sementara itu, Ketua Panitia, Fendi Nurdianto, menyampaikan bahwa konferensi kerja ini merupakan ADRT PGRI dan di daerah melaksanakan untuk membahas dan menentukan kegiatan strategis yang akan dilaksanakan setahun ke depan.
<span;>Di antaranya bagaimana meningkatkan mutu pendidikan guru di Tarakan, kemudian bagaimana kualitas siswa dan siswi di Tarakan.
<span;>Pesertanya ada beberapa cabang, di antaranya ada cabang dari 4 kecamatan dan juga dari cabang khusus PAUD.
<span;>Program kerja yang dilaksanakan saat ini adalah terkait bagaimana meningkatkan kualitas guru seperti diklat, pelatihan, seminar dan juga konsolidasi internal. Karena program terbaru dari pusat adalah libatkan anggota cabang di kota.
<span;>”Ada juga rekomendasi yang disampaikan ke pemkot terkait dengan program PGRI salah satunya bagaimana para guru, kesejahteraan guru dan juga pendampingan guru yang terkena persoalan disampaikan ke pemkot,” kata Fendi yang juga merupakan guru SMPN 3 Tarakan dan keseharian sebagai Guru Mata Pelajaran Matematika.
<span;>Hasil konferensi kerja, akan dilakukan kegiatan kerja di kota juga di cabang. Program kerja direalisasikan dalam bentuk kegiatan. Total jumlah guru tergabung di PGRI Tarakan 157 pengurus PGRI.
<span;>”Kalau jumlah warga PGRI ribuan. Kalau yang tergabung pengurus ada dari SMP SD TK PAUD Madrasah dan perguruan tinggi, negeri dan swasta dilibatkan,” tukasnya. (SL)
Discussion about this post