<span;>KALTARAUPDATE.COM – Hari pertama pelaksanaan Karya Kreatif Benuanta (KKB) 2025, warga banyak berburu kuliner hingga batik yang telah didesain berbagai macam model.
<span;>Salah satunya datang dari UMKM Cak To Tailor and Galary, akui di hari pertama sudah ada enam lembar pakaian terjual di momen pembukaan KKB 2025 pagi harinya.
<span;>Cak To, sapaan akrab sang owner menyampaikan, even KKB 2025 ini,
<span;>sebagai salah satu momen untuk mempromosikan produk UMKM.
<span;>”Kalau untuk saya pribadi sebagai pelaku UMKM, saya sebagai pengamat yang ada di Kalimantan Utara ini sebagai seorang desainer juga, saya sangat mendukung sekali acara yang seperti ini,” bebernya.
<span;>Even seperti Karya Kreatif Benuanta memang harus sering sekali diadakan, agar bisa melatih kreativitas para desainer.
<span;>” Kemudian juga untuk memperkenalkan kain-kain lokal kita. Kami sangat apresiasi sekali bersama BI. Harapannya itu sangat sering diadakan, karena supaya memang menggerakkan ekonomi,” ungkapnya.
<span;>Harapannya setahun bisa dilaksanakan bisa sampai tiga kali. Tentu dengan even berbeda.
<span;>” Dengan event-event yang lain tentunya kan, kalau KKB memang mungkin satu tahun sekali. Tapi ada event lanjutannya yang memang khusus tentang wastra, kemudian dengan kuliner-kuliner yang lain,” urai Cak To.
<span;>Ia menambahkan lagi, hari pertama sudah habis terjuan 6 pieces. Itu dengan range harga Rp500 ribuan.
<span;>”Yang dibeli ini ada baju batik yang didesain baju santai dan casual,” ungkapnya.
<span;>Ia melanjutkan lagi, memang harga batik identik terkesan mahal karena batik itu pengerjaannya sangatlah panjang.
<span;>”Karena batik kan punya nilai sendiri Karena pengerjaannya juga dengan handmade satu-satu. Kemudian juga kita lokal, kita produksi benar-benar di sini. Kemudian juga kita memberdayakan pekerja di sini. Itu sih yang membuat batik itu akhirnya menjadi sesuatu yang eksklusif dan mahal,” pungkasnya. (SL)





















Discussion about this post